GROW Model, Metode Klasik Sebagai Model Awal untuk Coaching
GROW Model, Metode Klasik Sebagai Model Awal untuk Coaching
Salah satu model klasik untuk melakukan proses coaching adalah dengan menggunakan GROW Model. Metode yang sudah lama terkenal ini pertama kali dicetuskan oleh Graham Alexander dan Sir John Whitmore. Apa dan bagaimana sebenarnya metode GROW Model itu, berikut penjelasan ringkasnya.
GROW Model, metode awal coaching
Sebagai metode pelatihan, GROW Model dirancang dengan sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Metode ini bisa diterapkan ke dalam berbagai situasi dengan langkah yang simple dan efektif. Para coach akan lebih mudah menyampaikan materi ataupun melakukan sesi coaching dengan lebih tersruktur.
GROW Model berkembang menjadi salah satu metode problem solving atau pemecahan masalah yang mana metode ini sering difokuskan dalam hal pemecahan masalah yang dihadapi klien. Langkah terbaik yang bisa dilakukan untuk mempelajari GROW Model adalah dengan berpikir bahwa seolah-olah anda melakukan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan ini, hal pertama yang perlu anda lakukan adalah memutuskan kemana anda akan pergi / menentukan tujuan. Lalu, dilanjutkan dengan mengetahui dimana posisi anda saat ini/ atau realitas yang anda alami.
Kemudian proses selanjutnya adalah anda mulai mempertimbangkan berbagai pilihan atau rute tempat tujuan yang telah anda pilih. Dan langkah terakhir adalah anda harus memastikan bahwa anda berkomitmen untuk melakukan perjalanan/ mengambil langkah dan harus siap untuk menghadapi kemungkinan berbagai kendala yang akan dihadapi di sepanjang perjalanan.
Arti dari GROW Model
GROW Model tidak hanya sekadar nama atau istilah, ada arti dibalik metode GROW Model ini, yakni:
- Huruf G yang berarti Goal (Tujuan)
- Huruf R yang berarti Realities (Kenyataan)
- Huruf O yang berarti Option (Pilihan)
- Huruf W yang berarti Way Forward atau Will (Melangkah ke depan/ Keinginan untuk maju)
[button color=”blue” size=”medium” link=”http://www.coachindo.com” target=”blank” ]HOT Info : Certified Coach Practitioner (CCP)[/button]
Dalam prakteknya, seorang coach yang telah berpengalaman dan kompeten di bidangnya dapat memanfaatkan model ini secara efektif dengan menyisihkan waktu dan memastikan kedalaman pada masing-masing tahapan GROW Model. Namun perlu diperhatikan bahwa GROW Model tidak bisa berjalan dengan efektif apabila digunakan oleh manajer yang sangat sibuk atau coach yang kurang kompeten, karena dikhawatirkan akan melewatkan bagian-bagian penting dari metode ini, seperti:
- Kecenderungan untuk menerima sebuah Goal atau tujuan, namun tidak memeriksa alasan valid yang berada di baliknya
- Kurangnya eksplorasi pada gap kinerja yang diukur dari situasi saat ini dengan hasil yang diinginkan, pada akhirnya metode yang dijalankan tidak bisa dipahami sepenuhnya
- Kurangnya eksplorasi di bagian Option, yang menyebabkan klien menjadi minim pilihan.
- Kurangnya waktu untuk memeriksa Will atau motivasi dari klien untuk menjalankan aktivitasnya ataupun tidak terlewatkannya pembahasan mengenai cara atasan atau manajemen dalam memberikan dukungan kepadanya
Kesimpulan
GROW Model merupakan metode coaching yang bagus untuk memberikan problem solving kepada klien, namun penggunaan dan penyampaiannya harus dilakukan oleh coach yang telah kompeten agar hasilnya bisa maksimal.
Kembangkan Team Agar Lebih Produktif
Jika Anda merasa bahwa produktifitas team sangat penting untuk mengembangkan perusahaan agar semakin tumbuh dan besar, Coaching Skill adalah kompetensi wajib yang harus dimiliki oleh team Anda. Sudah terbayangkan apa yang harus Anda lakukan? Silakan pelajari ini!
[button color=”red” size=”big” link=”http://www.hrd-forum.com/training-coaching-skills/” target=”blank” ]KLIK Jika Ingin Memiliki kemampuan Coaching![/button]
2017 – HRD Forum – Training, Coaching, Consulting & Head Hunting