Apa itu KPI, Lagging Indicator, dan Leading Indicator?

0

Pemahaman Mendalam tentang KPI, Lagging Indicator, dan Leading Indicator untuk Praktisi HR dan HC di Indonesia

www.HRD-Forum.com | Saat ini praktisi Sumber Daya Manusia (HR) dan Human Capital (HC) di Indonesia memiliki peran krusial dalam memastikan keberhasilan organisasi. Salah satu alat yang kritis untuk mengukur dan meningkatkan kinerja organisasi adalah Key Performance Indicators (KPI), yang didukung oleh lagging indicators dan leading indicators. Artikel ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep ini dan bagaimana KPI, lagging indicators dan leading indicators dapat diintegrasikan untuk mencapai kinerja optimal.

1. Key Performance Indicators (KPI): Landasan Kinerja

KPI adalah ukuran kritis yang membantu organisasi untuk mengukur, memantau, dan mengelola keberhasilan mencapai tujuan strategis. Bagi praktisi HR dan HC, KPI tidak hanya mengukur hasil bisnis tetapi juga memetakan kontribusi SDM dalam pencapaian tujuan organisasi.

Contoh KPI HR/HC:

  • Employee Engagement Index.
  • Time-to-Fill untuk posisi kunci.
  • Training ROI (Return on Investment).

2. Lagging Indicator: Refleksi Masa Lalu

Lagging indicators memberikan gambaran kinerja organisasi berdasarkan hasil masa lalu. Bagi HR dan HC, ini membantu untuk mengevaluasi dampak strategi dan kebijakan yang telah diterapkan serta untuk memberikan laporan yang solid kepada pemangku kepentingan.

Contoh Lagging Indicators HR/HC:

  • Employee Turnover Rate.
  • Total Cost per Hire.
  • Employee Satisfaction Scores.

3. Leading Indicator: Membuka Jalan ke Masa Depan dengan Kinerja Unggul

Leading indicators memberikan petunjuk awal terhadap perubahan yang akan terjadi di masa depan. Indikator ini memungkinkan HR dan HC untuk merespons secara proaktif terhadap tren dan peluang yang mungkin mempengaruhi kinerja organisasi.

Contoh Leading Indicators HR/HC:

  • Training Hours per Employee.
  • Diversity and Inclusion Metrics.
  • Succession Planning Progress.

4. Integrasi KPI dengan Lagging dan Leading Indicators: Resep Sukses Kinerja Optimal

Pentingnya mengintegrasikan KPI, lagging indicators, dan leading indicators untuk mencapai kinerja optimal tidak dapat diabaikan. Praktisi HR dan HC dapat menggunakan data historis sebagai dasar untuk mengidentifikasi tren, sementara juga memperhatikan leading indicators untuk mengarahkan langkah-langkah proaktif yang dapat meningkatkan hasil di masa depan.

5. Strategi Pengembangan KPI yang Efektif: Pendekatan Holistik untuk HR dan HC di Indonesia

  • Identifikasi KPI yang Relevan: Pilih KPI yang benar-benar mencerminkan tujuan strategis organisasi dan kontribusi SDM.
  • Analisis Data Historis: Gunakan lagging indicators untuk menganalisis dan memahami dampak kebijakan dan strategi masa lalu.
  • Implementasi Leading Indicators: Integrasikan leading indicators untuk meramalkan perubahan, merespons proaktif, dan menciptakan inovasi.

Catatan

Dalam dunia bisnis yang dinamis, praktisi HR dan HC di Indonesia memiliki peran yang semakin strategis. Dengan memahami KPI, lagging indicators, dan leading indicators, praktisi HR dan HC di Indonesia dapat membentuk sistem pengukuran kinerja yang kuat, responsif, dan proaktif. Inilah kunci untuk memastikan organisasi tetap kompetitif dan berkembang di tengah tantangan yang terus berkembang.

Defini Lengkap Leading Indicators dan Lagging Indicators

Leading indicators dan lagging indicators adalah dua jenis indikator kinerja yang memberikan informasi yang berbeda tentang kinerja suatu organisasi atau bisnis. Mari jelaskan keduanya:

Leading Indicators

Menurut Bahari Antono ST, MBA, Leading indicators (atau indikator yang memimpin), adalah parameter atau data yang memberikan petunjuk atau sinyal awal mengenai perubahan yang mungkin terjadi di masa depan. Indikator ini membantu organisasi untuk merencanakan dan mengambil tindakan pencegahan sebelum dampak perubahan tersebut terjadi.

Contoh:

  1. Customer Inquiries: Jumlah pertanyaan atau permintaan informasi dari pelanggan dapat menjadi leading indicator. Jika ada peningkatan jumlah pelanggan yang mengajukan pertanyaan, ini mungkin menunjukkan meningkatnya minat pelanggan dan pertumbuhan potensial.
  2. Training Hours: Jumlah jam pelatihan yang diikuti oleh karyawan dapat menjadi indikator akan adanya perubahan berupa peningkatan produktivitas. Jika karyawan mendapatkan lebih banyak pelatihan, ini dapat mengindikasikan peningkatan keterampilan dan kinerja di masa depan.
  3. Website Traffic: Jumlah pengunjung situs web atau interaksi online dapat menjadi leading indicator untuk kepopuleran produk atau minat pelanggan.

Lagging Indicators

Masih Menurut Bahari Antono ST, MBA, Lagging indicators (atau indikator yang tertinggal), adalah parameter atau data yang memberikan gambaran tentang kinerja historis suatu organisasi. Indikator ini mengukur dampak perubahan yang sudah terjadi.

Contoh:

  1. Revenue Growth: Pertumbuhan pendapatan adalah lagging indicator karena mencerminkan hasil penjualan yang telah terjadi di masa lalu. Ini memberikan pandangan retrospektif tentang kinerja keuangan.
  2. Employee Turnover Rate: Tingkat pergantian karyawan adalah lagging indicator yang mencerminkan seberapa sering organisasi mengalami perubahan dalam anggota timnya.
  3. Customer Satisfaction Scores: Meskipun perubahan dalam tingkat kepuasan pelanggan dapat memberikan umpan balik berharga, skor kepuasan pelanggan adalah lagging indicator karena mencerminkan pengalaman pelanggan yang sudah terjadi.

Perbandingan

  • Leading indicators membantu organisasi untuk meramalkan dan mengambil tindakan sebelum dampaknya terjadi.
  • Lagging indicators memberikan gambaran tentang hasil dan dampak dari tindakan dan peristiwa yang telah terjadi.

Kedua jenis indikator ini penting untuk menyediakan pandangan holistik terhadap kinerja suatu organisasi dan membantu dalam perencanaan strategis serta pengambilan keputusan.

Manfaat Lagging Indicator dan Leading Indicator

Rekan HRD Forum di seluruh dunia, mari kita selami lebih dalam lagi supaya kita semakin paham akan Leading dan Lagging Indicators ini. Manfaat dari penggunaan lagging indicator dan leading indicator dalam pembuatan KPI (Key Performance Indicators) dan performance management sangat signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari keduanya:

Manfaat Lagging Indicator

  1. Evaluasi Kinerja Historis:

    • Lagging indicators memberikan pandangan retrospektif tentang kinerja suatu organisasi dengan menilai hasil dan dampak dari tindakan yang telah terjadi di masa lalu. Ini membantu organisasi untuk mengevaluasi sejauh mana target dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
  2. Pelaporan dan Akuntabilitas:

    • Lagging indicators digunakan untuk memberikan laporan kinerja yang kuat kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal. Ini menciptakan akuntabilitas terhadap hasil yang dicapai dan memberikan dasar bagi perencanaan strategis ke depannya.
  3. Pemantauan Efek Jangka Panjang:

    • Menganalisis lagging indicators membantu dalam memahami dampak jangka panjang dari kebijakan, strategi, atau perubahan yang diterapkan. Ini memberikan wawasan tentang kesuksesan atau kegagalan inisiatif dalam jangka waktu tertentu.

Manfaat Leading Indicator

  1. Pendahuluan Tindakan Pencegahan:

    • Leading indicators memberikan tanda-tanda awal tentang arah perubahan di masa depan. Mereka memungkinkan organisasi untuk mengambil tindakan pencegahan dan membuat penyesuaian sebelum dampak perubahan benar-benar terjadi.
  2. Perencanaan Strategis:

    • Informasi dari leading indicators dapat digunakan untuk merencanakan strategi dan mengidentifikasi peluang atau risiko potensial. Membuat keputusan berdasarkan informasi ini dapat membantu organisasi untuk memposisikan diri dengan lebih baik di pasar.
  3. Responsif terhadap Perubahan Lingkungan:

    • Leading indicators memungkinkan organisasi untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan di lingkungan bisnis atau industri. Ini penting untuk memastikan kesesuaian dan daya saing organisasi.
  4. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas:

    • Dengan memonitor leading indicators, organisasi dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sebelum terjadi perubahan signifikan. Hal ini mendukung upaya perbaikan terus-menerus.

Kombinasi Lagging dan Leading Indicators

  1. Pandangan Holistik:

    • Kombinasi keduanya memberikan pandangan holistik terhadap kinerja organisasi. Lagging indicators memberikan gambaran tentang hasil masa lalu, sementara leading indicators memberikan pandangan ke depan.
  2. Pengukuran Keseimbangan Jangka Pendek dan Panjang:

    • Dengan menggunakan keduanya, organisasi dapat mengukur keseimbangan antara pencapaian hasil jangka pendek dan upaya untuk mencapai tujuan jangka panjang.
  3. Penyesuaian KPI:

    • Informasi dari leading indicators dapat digunakan untuk menyesuaikan KPI, memastikan bahwa mereka selalu relevan dan responsif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.

Dengan memahami perbedaan dan manfaat keduanya, organisasi dapat mengembangkan sistem KPI dan performance management yang seimbang dan komprehensif.

:: Jasa Pembuatan KPI untuk semua perusahaan di Indonesia, hubungi whatsapp 0818715595

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Open chat
Halo,
Ada yang bisa Kami Bantu?