Rekan Kerjamu Tukang Nyinyir? Bagaimana Sikapmu?

0

Rekan Kerjamu Tukang Nyinyir? Bagaimana Sikapmu?

Nyinyir | Dalam dunia kerja, setiap orang pasti pernah berhadapan dengan kolega yang suka “nyinyir.” Rekan kerja yang nyinyir tidak hanya dapat mengganggu suasana kerja, tetapi juga memengaruhi performa dan produktivitas. Nyinyir bisa muncul dalam bentuk komentar sinis, kritik tanpa dasar, atau gosip yang merusak citra orang lain. Bagaimana seharusnya kita menyikapi situasi ini, terutama sebagai seorang profesional, praktisi HR atau HC?

1. Kenali Sumber dan Motif Nyinyir

Nyinyir sering kali menjadi mekanisme pertahanan diri seseorang. Ada banyak alasan mengapa rekan kerja bersikap seperti ini, seperti:

  • Kecemburuan: Mereka merasa iri dengan pencapaian atau posisi Anda.
  • Ketidakamanan: Rekan kerja yang tidak percaya diri mungkin mencoba menjatuhkan orang lain untuk menutupi kelemahan mereka.
  • Frustrasi atau Stres: Orang yang merasa terbebani dengan pekerjaannya cenderung melampiaskan kekesalannya kepada orang lain dengan cara negatif.

Sebagai praktisi HR atau HC, penting untuk memahami motif di balik perilaku ini sebelum mengambil tindakan. Dengan memahami alasan di balik sikap nyinyir, Anda bisa lebih mudah menentukan langkah terbaik dalam meresponsnya.

2. Ada Yang Nyinyir, Jangan Tersulut Emosi

Sikap reaktif, seperti melawan balik atau menunjukkan frustrasi, hanya akan memperburuk situasi. Dalam dunia profesional, menjaga ketenangan dan mengendalikan emosi adalah langkah awal yang sangat penting. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

  • Tetap Tenang: Biarkan komentar negatif berlalu tanpa memberikan reaksi langsung. Mengabaikan nyinyiran sering kali bisa memadamkan api yang ingin mereka nyalakan.
  • Berpikir Sebelum Bertindak: Alih-alih bereaksi secara emosional, ambil waktu sejenak untuk memikirkan respon yang paling bijak. Hindari balasan yang bersifat emosional, yang bisa memperkeruh suasana.

3. Ada Rekan yang Nyinyir, Ajak Berkomunikasi dengan Asertif

Dalam menghadapi kolega yang suka nyinyir, penting untuk bersikap asertif. Ini berarti Anda harus mampu mengekspresikan perasaan dan pendapat tanpa bersikap agresif atau pasif. Beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Menghadapi dengan Santai: Saat seseorang membuat komentar sinis, cobalah untuk menjawab dengan sopan tetapi tegas. Misalnya, jika mereka mengkritik pekerjaan Anda tanpa alasan jelas, Anda bisa menjawab, “Saya menghargai masukan Anda, namun saya sudah melakukan ini berdasarkan panduan yang telah disepakati.”
  • Beri Batasan: Jika nyinyir mulai mengarah pada perilaku yang lebih destruktif atau pribadi, penting untuk menetapkan batasan yang jelas. Anda bisa berbicara secara langsung dan menyatakan ketidaknyamanan Anda atas komentar mereka dengan kalimat seperti, “Saya merasa tidak nyaman dengan cara Anda berkomentar. Mungkin kita bisa fokus pada solusi ketimbang kritik tanpa dasar.”

4. Ada Tukang Nyinyir, Jaga Profesionalisme dan Fokus pada Pekerjaan

Seberapa besar pun gangguan dari rekan yang nyinyir, penting untuk tetap fokus pada pekerjaan Anda. Profesionalisme akan selalu dihargai dalam lingkungan kerja. Menunjukkan kinerja yang baik dan sikap yang tenang di tengah nyinyiran akan mengirimkan pesan kuat kepada rekan kerja dan manajemen bahwa Anda mampu mengatasi situasi dengan matang.

  • Fokus pada Tujuan Anda: Alih-alih teralihkan oleh komentar sinis, fokuslah pada apa yang ingin Anda capai di tempat kerja. Dengan fokus pada kinerja, Anda dapat menghindari terjebak dalam drama yang tidak produktif.
  • Jaga Integritas: Hindari godaan untuk ikut-ikutan nyinyir atau bergosip. Tetaplah menjadi individu yang menghargai etika profesional. HR dan HC adalah departemen yang harus menjadi contoh dalam hal menjaga sikap positif di tempat kerja.

5. Cari Dukungan dari HR atau Atasan

Jika sikap nyinyir rekan kerja mulai mengganggu lingkungan kerja atau kinerja Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan. Sebagai praktisi HR, ini adalah area yang sangat Anda pahami, namun sebagai karyawan pada umumnya, Anda juga berhak untuk mendapatkan lingkungan kerja yang sehat.

  • Dokumentasi: Jika nyinyir sudah melewati batas, seperti menjadi serangan pribadi atau mencemarkan nama baik, dokumentasikan insiden tersebut. Ini akan menjadi bukti jika Anda memutuskan untuk melaporkan masalah ini ke HR atau atasan.
  • Konsultasi dengan HR: Terkadang, intervensi dari pihak HR diperlukan untuk menyelesaikan konflik yang berlarut-larut. Pastikan Anda menyampaikan masalah ini secara objektif tanpa menunjukkan emosi berlebihan.

6. Bangun Ketahanan Emosional

Menghadapi rekan kerja yang nyinyir membutuhkan ketahanan emosional yang baik. Anda perlu membangun kekuatan mental untuk tidak terpengaruh oleh komentar negatif.

  • Self-Care: Fokus pada kesejahteraan diri sendiri. Luangkan waktu untuk beristirahat dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi agar Anda tidak mudah terbawa suasana.
  • Bangun Lingkungan Kerja Positif: Cari dukungan dari rekan kerja yang positif dan berkontribusi terhadap suasana kerja yang sehat. Membangun relasi kerja yang mendukung dapat menjadi penyeimbang saat Anda berhadapan dengan rekan yang negatif.

7. Evaluasi Diri

Walaupun nyinyiran orang lain bisa sangat mengganggu, ada baiknya juga untuk mengevaluasi diri. Tanyakan kepada diri sendiri:

  • Apakah Kritik Itu Ada Benarnya? Meski disampaikan dengan cara yang salah, nyinyir terkadang bisa mengandung kritik yang valid. Jika ada hal yang bisa Anda perbaiki dari pekerjaan atau sikap Anda, jangan ragu untuk melakukannya.
  • Bagaimana Anda Merespons Kritik? Apakah Anda cenderung defensif atau bisa menerima masukan dengan terbuka? Sikap proaktif dalam menerima umpan balik akan membuat Anda lebih dihargai di lingkungan kerja.

8. Promosikan Budaya Kerja Positif

Sebagai praktisi HR atau HC, peran Anda lebih besar lagi. Anda memiliki tanggung jawab untuk menciptakan budaya kerja yang sehat dan kolaboratif. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:

  • Sosialisasi Nilai-Nilai Perusahaan: Tekankan pentingnya sikap saling menghormati, kolaborasi, dan komunikasi terbuka. Nyinyier bisa dicegah dengan membangun kesadaran akan pentingnya hubungan profesional yang sehat.
  • Program Pengembangan Komunikasi: Adakan pelatihan atau workshop terkait keterampilan komunikasi, khususnya dalam menghadapi konflik. Karyawan yang dilatih untuk berkomunikasi dengan baik cenderung menghindari sikap negatif seperti nyinyier.

Catatan

Nyinyier di tempat kerja adalah tantangan yang sering dihadapi banyak profesional, termasuk praktisi HR dan HC. Sikap yang tepat dalam menghadapi rekan kerja yang nyinyier adalah dengan tetap tenang, menjaga profesionalisme, bersikap asertif, dan mencari solusi yang berorientasi pada komunikasi yang baik. Sebagai praktisi HR, penting untuk mengedukasi karyawan tentang pentingnya lingkungan kerja yang positif dan mendukung, serta menyediakan ruang bagi mereka untuk mengungkapkan kekhawatiran tanpa takut akan penilaian negatif.

Dengan pendekatan yang bijak dan profesional, Anda dapat menghadapi rekan kerja yang nyinyier sambil tetap menjaga fokus pada pekerjaan dan mendukung lingkungan kerja yang harmonis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Open chat
Halo,
Ada yang bisa Kami Bantu?