Dalam sesi meeting dengan klien di sebuah perusahaan di Jakarta, HRD Manager perusahaan tersebut bertanya, “Sebaiknya, untuk topik ini, kami mengirimkan staff mengikuti publik training atau kami harus mengadakannya secara in house training?”

Pertanyaan ini adalah pertanyaan umum yang sering kami terima. Di bulan Juni 2013 kami telah menerima kurang lebih sepuluh permintaan in house training, semuanya berawal dari pertanyaan seperti itu, dan untuk semua pertanyaan tersebut, kami selalu memberikan jawaban yang hampir sama, yaitu menguraikan kekurangan serta kelebihan in house training dan public training.

Faktor Biaya

Kita tentu sepakat, In house training dan public training keduanya memiliki kelebihan. contohnya, public training mempunyai kelebihan yaitu perusahaan dapat hanya mengirimkan satu dua peserta, sementara untuk in house training jumlah peserta ditentukan quota minimalnya oleh trainer atau training provider karena hal itu menyangkut besaran fee yang ditentukan atau diminta oleh trainer atau training provider. Misalnya untuk in house training per day Rp 20.000.000,- per 25 peserta. Sementara jika mengikuti public training, perusahaan cukup mengirimkan satu dua peserta dengan biaya misalnya Rp 2.000.000,- per peserta.

Isi Materi

Dari segi isi materi training, tentu berbeda antara isi materi inhouse training dengan public training. Dalam in house training, kelebihannya adalah materi training lebih bersifat khusus, lebih fokus terhadap kasus dan permasalahan yang ada di dalam perusahaan berikut goals yang ingin di capai dalam pelatihan tersebut.

Informasi, data dan fakta baru

Dalam Inhouse training, informasi, data dan fakta baru terkait dengan topik inhouse training hanya didapatkan dari trainer atau fasilitator, sementara untuk kelas publik training, karena peserta berasal dari berbagai perusahaan, maka sangat dimungkinkan didapatkan informasi, data serta fakta baru yang dikemukakan, ditanyakan, dirasakan oleh peserta dari perusahaan lain yang tidak ada di perusahaan kita. Ok baik, agar lebih jelas lagi, secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

In House Training

  • Isi materi training lebih spesifik karena disesuaikan dengan keinginan perusahaan klien
  • Lebih fokus karena seluruh peserta berasal dari satu perusahaan
  • Umumnya trainer atau provider training melakukan survey pendahuluan atau setidaknya melakukan wawancara dalam proses training need analysis sebagai bahan masukan agar lebih fokus pada inti permasalahan yang ada dalam perusahaan klien.
  • Trainer dapat dengan mudah mengumpulkan data awal seperti masalah, kebutuhan, latar belakang trainee dan harapan dari perusahaan.
  • Data awal dalam proses pelaksanaan In House Training ini, sangat membantu trainer dalam merumuskan sasaran training, membuat desain training, membangun alur, create kasus, memilih metode dan lain-lain.
  • Perusahaan klien dapat memberikan masukan atau pesan yang ingin diselipkan diantara isi materi training.
  • Dalam jangka panjang dari segi cost, result, time dan impact, in house training lebih efektif jika dibandingkan dengan public training.
  • Ada jumlah minimal peserta dan atau minimal biaya yang harus dibayarkan agar in house training dapat dilaksanakan di perusahaan klien
  • Perlu persiapan lebih matang, karena perusahaan klien harus menyediakan tempat penyelenggaraan in house training, makan siang, coffee break, sound system, dan peralatan pendukung lainnya.

Public Training

  • Isi materi sudah baku & sangat general, tidak atau belum menyentuh semua problem dan kebutuhan yang ada di perusahaan masing-masing peserta
  • Hanya fokus pada isi materi training tetapi Tidak terlalu fokus pada kebutuhan, permasalahan & kasus pada masing-masing perusahaan peserta
  • Umumnya trainer atau training provider tidak dapat melakukan survey & wawancara dalam proses training need analysis sebagai bahan masukan isi materi.
  • Trainer biasanya hanya dapat mengira-ngira masalah, kebutuhan, latar belakang trainee dan harapan dari perusahaan peserta hanya berdasarkan list peserta training.
  • Perusahaan klien tidak dapat memberikan masukan atau pesan yang ingin diselipkan diantara isi materi training.
  • Dalam jangka panjang dari segi cost, result, time dan impact, in house training masih lebih efektif jika dibandingkan dengan public training.
  • Keuntungan public training adalah perusahan dapat mengirimkan minimal hanya satu dua peserta.
  • Tidak perlu persiapan lebih matang, karena penyelenggara public training telah menyiapkan tempat penyelenggaraan public training, makan siang, coffee break, sound system, dan peralatan pendukung lainnya.
  • Dapat belajar dari kasus-kasus yang terjadi di perusahaan peserta lainnya.

Demikian uraian tentang kelebihan dan kekurangan in house training dan public training. Mudah-mudahan artikel ini dapat membantu anda dalam menentukan apakah harus mengadakan in house training atau mengirimkan karyawan hadir dalam public training. Terima kasih, sampai jumpa di topik-topik selanjutnya.

Ditulis Oleh : Bahari Antono – Managing Director HRD Forum

Catatan :

HRD Forum siap membantu merancang dan melaksanakan program pelatihan di perusahaan klien (in house training ). Dalam pelaksanaannya Program In House Training ini akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Jika perusahaan atau kantor Anda memiliki kebutuhan untuk menyelenggarakan in house training, please feel free to email me at : Event@HRD-Forum.com atau pada nomer 08788-1000-100 ; 08788-1-8888-99

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Open chat
Halo,
Ada yang bisa Kami Bantu?