HRD-adalahHRD, Siapa Dia dan Apa Tugasnya?

Jika kita melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan, kita pasti mengalamatkan lamaran kita atas nama Divisi HR (D) perusahaan tersebut, entah dikirim melalui pos maupun melalui surat elektronik atau e-mail. Mungkin beberapa orang yang selama masa pendidikannya mempelajari struktur dan tugas orang-orang yang bekerja dalam sebuah perusahaan, istilah HR (D) bukanlah sebuah istilah asing.

HRD merupakan singkatan dari Human Resources Departemen (jika merujuk kepada departemen, unit atau divisi) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Departemen Sumber Daya Manusia atau Departemen Personalia. Jika merujuk kepada aktifitasnya maka sering kita sebut dengan istilah HR Management, Personalia manajemen, Human Capital Management. Sehingga muncullah job title ‘HR Manager’, ‘Personalia manajer’, ‘Human Capital Manager’.

Keberadaan HR Management atau MSDM di perusahaan semakin dibutuhkan ketika perusahaan tersebut secara realistis melihat bahwa orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut, mulai dari posisi terbawah hingga para pemimpinnya, adalah merupakan aset perusahaan yang sangat perlu dipertahankan dan dikembangkan. Semuanya memiliki potensi dalam bidang pekerjaannya masing-masing dan hal tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Bagi orang awam, HRD (HR Departemen) kerap dihubungkan sebagai bagian yang bertugas mengurus pekerja, pengembangan karyawan, penggajian, karyawan bermasalah, dan sampai mengurus karyawan yang ingin resign dari perusahaan. Bagian ini (sering) dikenal sebagai tempat ‘sampah’ di perusahaan dan tak jarang pekerjaan orang-orang di divisi ini ‘kerap’ dihubungkan dengan pekerja yang bermasalah – entah masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan hingga konflik interpersonal yang mungkin mempengaruhi kinerja. Itu pandangan orang awam. HRD Adalah bagian yang selalu menjadi perbincangan banyak karyawan.

Tetapi bagi orang-orang yang mengerti apa dan bagaimana HRD  (HR Departemen) itu, HRD sering dikatakan sebagai (bagian) yang memiliki posisi strategis, sehingga dipandang sebagai strategic partner perusahaan, karena dipandang dapat ikut ambil bagian dalam menentukan maju mundurnya perusahaan. Tumbuh kembangnya perusahaan (juga) sangat bergantung dari peran serta HRD dalam menyiapkan orang-orang berkualitas di dalam perusahaan. Posisi HRD (HR Departemen)yang sangat penting ini menyebabkan HRD  (HR Departemen) dituntut menjadi internal consultant bagi pemilik dan pimpinan perusahaan.

Tujuan HRD  (HR Departemen) ada di perusahaan secara teoritis bisa Anda dapatkan di berbagai sumber. Sebagian besar sumber akan memberikan jawaban bahwa tugas HRD adalah mengurus rekrutmen pekerja, seleksi pekerja, memberikan pelatihan yang mendukung kinerja karyawan, menilai kinerja karyawan, memberikan gaji, mengawasi pekerja agar tetap bekerja dalam aturan perusahaan, hingga sebagai divisi (bagian) yang mengurus pekerja yang resign dan diPHK.

Meski tak salah, namun tugas HRD  (HR Departemen) di sini terlalu teoritis. Pada kenyataannya, HRD  (HR Departemen) tak hanya berfokus pada “kebutuhan perusahaan akan pekerja yang mumpuni” dan “kebutuhan pekerja untuk bisa berkarya bagi perusahaan” tetapi juga menyoroti dan menyelesaikan berbagai permasalahan karyawan yang semestinya – dan diharapkan – sudah bisa diselesaikan oleh manajer masing-masing departemen / divisi, tidak perlu sampai melibatkan HRD.

Mari kita lihat dari sisi lain. Tujuan HRD  (HR Departemen) ada di perusahaan tak lain adalah sebagai tim yang menyediakan orang-orang dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan mempertahankannya sebagai aset perusahaan. Meski terlihat sederhana, tugas HRD sebenarnya jauh lebih banyak dan lebih berat dari kalimat di atas. HRD  (HR Departemen) memiliki fungsi yang cukup vital bagi perusahaan baik dari sisi internal maupun eksternal. Secara internal perusahaan, HRD dikenal sebagai pihak yang bertugas menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, memberikan pelatihan kerja dan ketrampilan, menilai kinerja, memberikan gaji, hingga berurusan pada pekerja yang memilih untuk berkarir di tempat lain.

Secara ekstern, fungsi HRD  (HR Departemen) adalah sebagai divisi konseling. Manusia tidak pernah lepas dari permasalahan dan bukan tidak mungkin permasalahan itu akan mengganggu kinerja seseorang. HRD difungsikan untuk bisa mengatasi permasalahan ini sehingga mengetahui kebutuhan pekerja namun tetap bisa menyelaraskannya dengan kebutuhan dan aturan bekerja yang berlaku di perusahaan. Inilah tugas yang sebenarnya lebih besar daripada sekedar tugas intern HRD. HRD diharapkan memiliki berbagai keterampilan untuk mengatasi permasalahan antar manusia di dalam perusahaan dan hal tersebut tidak bisa hanya didapat dari ilmu dan teori yang dipelajari selama studi. Membutuhkan pengalaman bahkan tak jarang melibatkan emosi untuk menyelesaikan masalah ini. Mengapa? Yang dihadapi oleh pekerja di bagian HRD (HR Departemen) bukan sesuatu yang mati dan bisa dikendalikan, bukan sesuatu yang tidak bisa bergerak, tetapi seseorang yang memiliki akal budi dan perasaan. Maka, memiliki HRD  (HR Departemen) yang profesional dalam suatu perusahaan kini menjadi hal yang cukup penting mengingat semakin hari masalah semakin rumit, masih ditambah dengan kemungkinan konflik yang terjadi akibat perbedaan generasi para karyawan dalam perusahaan.

Maka dari itu, keberadaan HRD  (HR Departemen) ada di perusahaan bukanlah sesuatu yang bisa digantikan. Ketika Anda ingin memiliki sebuah perusahaan yang kuat dan terus memimpin bisnis, pastikan Anda memiliki orang-orang yang memiliki kemampuan kerja serta loyalitas yang baik pada perusahaan, tak terkecuali orang-orang di bagian HRD  (HR Departemen) ini.

Demikian artikel HR yang ini kami persembahkan untuk Anda. Simak Artikel HR lainnya tetap di www.HRD-Forum.com. Terima Kasih.

HRD Forum adalah komunitas HR terbesar di Indonesia. Berdiri pada tanggal 21 Maret 2004 di Jakarta, didirikan oleh Bpk. Bahari Antono, ST, MBA. HRD Forum juga memberikan jasa konsultasi HR dan pelatihan-pelatihan HR bagi semua perusahaan di Indonesia. Training HR yang diberikan oleh HRD Forum adalah training praktis dan dalam sesuai dengan judul trainingnya masing-masing. Jika perusahaan Anda membutuhkan training HR atau konsultasi HR silakan hubungi HRD Forum di Event@HRD-Forum.com.

@HRDForum – 2016

3 thoughts on “HRD itu apa dan siapa ?

  1. “HA-ER-DE”
    Sejak beberapa tahun terakhir saya sering sekali menyentil dan nengkritik mereka yang menggunakan singkatan “HRD” (ha-er-de) untuk menyebut bidang pengelolaan (manajemen) sumberdaya manusia (MSDM) yang dalam bahasa Ingeris disingkat HRM. Orang-orang yang diserahi tanggung jawab memimpin bidang itupun disebut sebagai Manajer/Direktur HRD.
    Minggu lalu misalnya, saya membaca sebuah “iklan” di Linkedin yang mencari Manager HRD. Iklan tsb dipost oleh seorang recruiter yang berlayar belakang psikologi. Saya iseng bertanya tentang lingkup tanggung jawab dan tugas dari “HRD” Manager itu. Ia menjelaskan bahwa tanggung jawab HRD Manager tersebut mencakup semua pekerjaan dalam manajemen sumberdaya manusia dari rekrutmen, pengelolaan gaji/upah hubungan perburuhan, keselamatan kerja dan malahan bidang2 umum dan pelayanan seperti pengamanan dan urusan kebersihan lingkungan.
    Yang lebih mengejutkan saya adalah uraian yang diberikan oleh sebuah Blog di Bandung yang dikelola oleh sekelompok anak muda yang baru lulus dari Fakultas Psikologi, sebuah universitas disana. Penjelasan mereka tentang HRD adalah sbb: “HRD adalah singkatan dari Human Resources Development. Dalam ilmu terapannya HRD biasa (?) disebut sebagai “Personalia” atau “Kepegawaian”. HRD dalam manajemen juga biasa disebut dengan “Human Capitol (? Mungkin typo)” atau Human Resources Management” (foto hasil screen shot nya akan saya upload). Darimana atau dari siapa, atau apa sumber rujukan mereka untuk menyajikan definisi seperti itu?
    Beberapa orang menjelaskan bahwa huruf “D” dalam HRD itu adalah DEPARTEMEN yaitu sebutan untuk satuan kerja dalam sebuah organisasi yang betasal dari kata “department” dalam bahasa Ingeris.
    Kalau itu penjelasannya, lalu bagaimana dengan perusahaan atau institusi yang menamakan satuan kerja yang menangani manajemen SDM dengan sebutan lain? Misalnya DIREKTORAT (karena dipimpin oleh seorang Direktur) mungkin DIVISI, BIRO, BAGIAN, mungkin sebutan lain? Apakah mereka tidak tercakup? Beberapa orang lainnya menjelaskan bahwa huruf “D” dalam HRD adalah singkatan dari “Development”. Tetapi mengapa urusan remunerasi, hubungan perburuhan dan urusan urusan umum juga diurus oleh bidang “development”?
    Bila mereka itu membaca buku buku tentang Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources Management) dengan seksama, semua buku akan dengan tegas menjelaskan bahwa “Human Resources Development” adalah salah satu sub-fungsi dalam seluruh proses manajemen sumber daya manusia. HRD dalam konteks ini adalah seluruh proses pengembangan (baca: peningkatan kualitas/kompetensi) sumberdaya manusia atau sumberdaya insani (human capital) yang dimiliki sebuah organisasi. Didalamnya ada kegiatan rekrutmen, pelatihan, pembinaan dan penggantian (bila perlu).
    Saya sangat mendukung dan senang dengan keinginan mereka untuk berkiprah dalam bidang ini. Demikian juga atas kegiatan dalam mengembangkan bidang kerja ini dan usaha meningkatkan pemahaman publik tentang bidang ini. Tetapi alangkah lebih bagusnya bila mereka menyajikan informasi yang tepat dan bisa dipertanggung jawabkan. Mengapa tidak biasakan saja menggunakan sebutan2: HR, SDM atau MSDM/MSDI, HRM, HCM dan HR Manager, HR Director untuk pejabatnya?

    Jakarta 17 September 2016

  2. Terima kasih atas feedback membangunnya pak Ruky.
    kami mohon izin untuk memasukkan/memindahkan tulisan ini menjadi artikel tersendiri dengan judul HA ER DE.

    Terima Kasih

  3. Artikel yang membantu dalam orang-orang yang ingin memasuki seluk beluk dari bagian HRD. Jafi tertarik untuk masuk HRD. Terima kasih atas informasi dan ilmunya.

Leave a Reply to redaksi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Open chat
Halo,
Ada yang bisa Kami Bantu?