Performance Appraisal: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

0

Performance Appraisal: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

www.HRD-Forum.com | Performance appraisal adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh manajer atau atasan terhadap kinerja karyawan dalam suatu organisasi. Proses ini bertujuan untuk menilai sejauh mana pencapaian karyawan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan melakukan performance appraisal secara teratur, perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan karyawan, serta memberikan umpan balik yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka. Dalam artikel ini, akan dibahas secara terperinci pengertian, tujuan, dan jenis-jenis performance appraisal.

Pengertian Performance Appraisal

Performance appraisal merupakan suatu proses sistematis yang dilakukan oleh manajer atau atasan untuk mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses ini melibatkan pengukuran pencapaian individu terhadap tujuan dan standar kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Melalui performance appraisal, manajer dapat memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai kinerja mereka serta mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan.

Tujuan Performance Appraisal

Terdapat beberapa tujuan utama dari pelaksanaan performance appraisal, antara lain:

  1. Menilai Kinerja Karyawan: Performance appraisal digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana karyawan telah mencapai tujuan dan standar kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
  2. Memberikan Umpan Balik (Feedback): Proses ini memungkinkan manajer atau atasan untuk memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai kinerja mereka. Umpan balik ini dapat berupa pujian atas pencapaian yang baik serta saran perbaikan untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.
  3. Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan: Melalui performance appraisal, perusahaan dapat mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dalam kinerja karyawan. Hal ini dapat menjadi dasar untuk merencanakan program pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan kompetensi karyawan.
  4. Membuat Keputusan Penggajian dan Promosi: Hasil dari performance appraisal seringkali digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan terkait penggajian, promosi, atau pengembangan karir karyawan.
  5. Mengembangkan Hubungan Antara Atasan dan Bawahan: Proses performance appraisal juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat hubungan antara atasan dan bawahan. Melalui dialog yang terbuka dan konstruktif, keduanya dapat saling memahami dan bekerja sama untuk meningkatkan kinerja.

Jenis-jenis Performance Appraisal

Berikut adalah beberapa jenis performance appraisal yang umum digunakan dalam berbagai organisasi:

  1. Penilaian Berbasis Kinerja (Performance-Based Appraisal): Jenis ini mengukur kinerja karyawan berdasarkan pencapaian target dan hasil kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan.
  2. Penilaian Berbasis Kompetensi (Competency-Based Appraisal): Penilaian ini berfokus pada pengukuran kemampuan, keterampilan, dan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Kriteria penilaian dapat mencakup kemampuan interpersonal, kemampuan analisis, kepemimpinan, dan lain-lain.
  3. Penilaian Berbasis Perilaku (Behaviorally Anchored Rating Scales – BARS): Penilaian ini mengukur kinerja karyawan berdasarkan perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya. Skala penilaian yang digunakan mencantumkan perilaku-perilaku spesifik yang diharapkan dari karyawan.
  4. Penilaian 360 Derajat (360-Degree Feedback): Jenis penilaian ini melibatkan feedback dari berbagai pihak yang terkait dengan kinerja karyawan, termasuk atasan, rekan kerja sebaya, bawahan, dan bahkan klien atau pelanggan. Hal ini memungkinkan karyawan untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih komprehensif tentang kinerja mereka.
  5. Penilaian Berbasis Proyek (Project-Based Appraisal): Penilaian ini dilakukan berdasarkan kontribusi karyawan dalam menyelesaikan proyek-proyek tertentu. Karyawan dinilai berdasarkan efisiensi, kualitas, dan hasil yang dicapai dalam proyek-proyek tersebut.
  6. Penilaian Subjektif (Subjective Appraisal): Penilaian ini didasarkan pada penilaian subjektif dari atasan atau evaluator terhadap kinerja karyawan. Meskipun dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang kinerja, namun penilaian subjektif rentan terhadap bias personal.
  7. Penilaian Berbasis Hasil (Result-Oriented Appraisal): Penilaian ini menilai kinerja karyawan berdasarkan hasil atau pencapaian yang telah mereka raih dalam periode waktu tertentu. Fokus utamanya adalah pada hasil yang dapat diukur secara konkret, seperti penjualan, produktivitas, atau keuntungan yang dihasilkan.

Catatan

Performance appraisal merupakan suatu proses penting dalam manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja karyawan. Dengan memahami pengertian, tujuan, dan jenis-jenis performance appraisal, perusahaan dapat mengimplementasikan sistem evaluasi kinerja yang efektif dan berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan organisasi serta karyawan.

Ingin mengundang HRD Forum dalam Inhouse Training “Performance Appraisal” di perusahaan Anda? Kirim pesan whatsapp ke nomor 0818715595.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Open chat
Halo,
Ada yang bisa Kami Bantu?