Training Motivasi Solusi Mengatasi Turunnya Motivasi Karyawan?
Training Motivasi Solusi Mengatasi Turunnya Motivasi Karyawan?
Warung pojok remang-remang itu sepi, hanya ada mas Ariel (maaf ini bukan Ariel peterpan atau Ariel NOAH ) kebetulan saja namanya sama, Ariel. Nama sama, nasib berbeda, hehe…. Ariel yang ini bukan artis terkenal, dia karyawan teladan di perusahaannya. Di sebelahnya duduk mas Ganjar (Maaf ini juga bukan pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah) kalo yang ini namanya Ganjar aja, dia HRD Manager di perusahaan mas Ariel bekerja. Keduanya tengah duduk mengobrol sambil menyantap masakan khas warung pojok remang-remang di bawah pohon cemara di belakang kantornya. Tentu bukan saat jam kerja ya… waktu saat itu menunjukkan pukul setengah enam sore, mereka berdua mas Ariel dan mas Ganjar terlibat obrolan hangat sepulang kerja.
Warung Pojok Reman-remang
Namanya juga warung pojok remang-remang, remang-remang ini maksudnya bukan warung remang-remang yang menjajakan kenikmatan surga dunia remang-remang, tapi kebetulan saja letaknya yang di pojok dengan pencahayaan yang ala kadarnya, sehingga oleh semua karyawan disebut sebagai warung pojok remang-remang.
Nah apa sih yang menjadi topik panas obrolan mas Ariel dan mas Ganjar? rupanya mereka sedang membicarakan alias mendiskusikan tentang perlunya memberikan training motivasi buat karyawan-karyawan di perusahaannya. Ya Training motivasi ! Mas Ganjar merasa perlu mendiskusikan hal tersebut kepada mas Ariel yang terkenal bertahun-tahun sebagai karyawan teladan.
Mas Ariel dan Mas Ganjar
Mas Ganjar : “Gimana mas Ariel, apakah kita harus memberikan training motivasi buat teman-teman?”
Mas Ariel : “Mas Ganjar, yang penting, dan yang tidak boleh kita lupakan adalah, apa targetnya, dan apakah training motivasi adalah solusinya?”
Mas Ganjar : “Mas Ariel, sampeyan kan lihat sendiri, motivasi teman-teman sudah payah, semangat kerjanya kedodoran, pekerjaan banyak yang terbengkalai, target boro-boro nyampe, 50% tercapai aja sudah bagus banget !”
Mas Ariel : “Iya mas Ganjar, aku sudah tau itu, tapi apa penyebab yang sebenarnya? kita harus tahu, apa penyebab dari merosotnya motivasi teman-teman? kita harus tau itu dulu, kalau kita tidak tau apa yang menyebabkan motivasi teman-teman turun, nanti kita salah kasih obat, bisa berabe, duit dan waktu sudah kita buang, tapi motivasi tetap melorot, nanti mas ganjar juga yang disemprot ama pak Bos”.
Mas Ganjar : “iya ya..gimana saran dari mas Ariel?”
Mas Ariel : “Gini mas Ganjar, motivasi teman-teman turun itu kenapa? mestinya ada penyebabnya, dan pasti itu pasti ada yang menyebabkan kenapa motivasi teman-teman turun, tul kan mas Ganjar?”
Mas Ganjar : “ya betul itu, pasti ada penyebabnya, apa kira-kira?”
Mas Ariel : “Kita harus buat list dulu mas, kira-kira apa yang menyebabkan motivasi teman-teman turun, kita buat list nya, kita buat daftarnya, nanti setelah terkumpul beberapa hal yang mungkin menjadi penyebabnya, kita sortir lagi, sampai kita temukan secara pasti apa penyebab motivasi teman-teman turun”.
Mas Ganjar : “OK mas Ariel, ok kebetulan saya bawa kertas dan pulpen, ayoo kita mulai list apa saja yang kira-kira bisa menjadi penyebab turunnya motivasi karyawan”.
Mas Ariel : “pertama tulis, besarnya gaji mas”.
Mas Ganjar : “Gaji ya, ok lalu…”
Mas Ariel : “Fasilitas, benefit, alat-alat penunjang kerja, suasana kerja……”
Mas ganjar : “pelan-pelan… aku nyatetnya susah, apa tadi, fasilitas, benefit, alat-alat penunjang kerja, suasana kerja……. betul? pelan-pelan ya, aku tulis dulu semuanya”.
Mas Ariel : “Target kerja mas, maksudnya target kerja yang terlalu berat, bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan motivasi karyawan turun,….”
Mas Ganjar : “masak iya target kerja bisa menyebabkan motivasi teman-teman turun?”
Mas Ariel : “Bisa, catat aja dulu….”.
Mereka terus sibuk berdiskusi, sangat seru, sekali-sekali mereka tertawa lepas, kadang hening, sibuk mencari apa kira-kira yang bisa menjadi penyebab turunnya motivasi karyawan.
Mas Ganjar : “Sikap atasan, gaya leadership atasan, aku tulis aja leadership style,….. aku tulis juga management style, maksudnya style atau gaya manajemen dalam mengelola karyawan mas….”.
Mas Ariel : “Office politic…. politik-politikan di kantor mas…. itu juga bisa jadi penyebab turunnya motivasi karyawan….”.
Mas Ganjar : “wah banyak juga ya…..lalu apalagi?”
Mas Ariel : “Terlalu tenggelam dengan rutinitas kerja, masuk pagi, kerja, sore pulang, begitu terus berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun…lama-lama jenuh juga dan akhirnya motivasi anjlok !”
Mas Ganjar : “Kurangnya ketrampilan, kira-kira bisa jadi penyebab turunnya motivasi?”
Mas Ariel : “Bisa, catat saja mas….”.
Mas ganjar : “Perlakuan yang tidak adil……”.
Mas Ariel : “Penilaian kinerja yang subyektif, penilaian kinerja yang tidak adil…..”.
Mas Ganjar : “Tidak adanya rasa kekeluargaan, team work kurang…”.
Mas Ariel : “Beban berlebihan hhmm itu sama ya dengan target yang tadi…. tidak punya wewenang mungkin?”
Mas Ariel : “Jenjang karir gak ada, sehingga teman-teman putus asa…”.
Mas Ganjar : “Tidak memiliki tujuan pribadi yang jelas….”.
Mas Ariel : “Punya harapan yang sangat tinggi atau sangat ideal, sehingga apabila gagal atau tidak sesuai harapan, bisa menyebabkan motivasi hilang…”.
Mas Ganjar : “Problem di internal keluarganya, problem dengan istri, suami, orang tua, pacar, anaknya, misalnya…..”.
Mas Ariel : “Punya sudut pandang yang keliru….negative mindset maksudnya…”.
Mas Ganjar : “itu masuk faktor pribadi ya….”.
Mas Ariel : “yaaa… ada lagi?”
Mas Ganjar : “Pekerjaan yang monoton..”.
Mas Ariel : “Jarak yang jauh antara rumah dan kantor….”.
Mas Ganjar : “Wah ternyata banyak sekali yaaaa……, lantas gimana nih…?”
Mas Ariel : “Dari sekian banyak penyebab menurunnya motivasi karyawan, mana yang lebih sesuai dengan kasus di perusahaan kita?”
Mas Ganjar : “Wah ribet juga yaaa…. jadi intinya, Training motivasi mungkin bukan solusi yang tepat ya, jika penyebabnya adalah masalah gaji, fasilitas, benefit, jarak rumah yang jauh, office politic,…..”.
Mas Ariel : “ya ya ya…. training motivasi itu penting mas, tapi kita harus temukan dulu penyebab utama menurunnya motivasi karyawan…. ya sudah mas, disimpan dulu catatannya, besok kita lanjutkan, ini bukan warung remang-remang lagi, ini warung gelap-gelapan, sudah malam ! besok saja kita bicarakan lagi saat istirahat siang”.
Tak terasa, saking hot diskusinya, ternyata hari sudah gelap, ya sudah malam, tidak terasa ternyata sudah pukul delapan malam, sudah gelap. Warung pojok remang-remang sudah berubah menjadi warung gelap-gelapan, karena hanya ada lampu lima watt saja. Sebelum berakhir cerita tentang diskusi training motivasi di warung remang-remang ini, sedikit promosi, walaupun warung remang-remang, tapi sajian menu makanannya tidak kalah loh dengan warung warso, disini lengkap juga lhooooooo….. OK, bagaimana sih sebetulnya kasus menurunnya gairah kerja karyawan? bagaimana menurut pandangan teori motivasi yang diajarkan dibangku sekolah atau kuliah?
Teori Maslow
Menurut Teori hirarki kebutuhan Maslow manusia termotivasi melalui 5 tingkat kebutuhan – fisiologis, keamanan, kepemilikan, penghargaan, dan aktualisasi diri, yang rinciannya :
- Kebutuhan fisiologis – Merupakan kebutuhan dasar atau primer setiap manusia yaitu udara, makanan, tempat berlindung, seks, dan penghindaran dari rasa takut.
- Kebutuhan keamanan – Bila kebutuhan fisiologis telah terpenuhi, individu lalu memperhatikan keselamatan dan keamanan dirinya.
- Kebutuhan memiliki – Bila telah memperoleh keselamatan, orang segera mencari kasih sayang, persahabatan, penerimaan, dan perasaan. Kebutuhan kepemilikan juga disebut kebutuhan sosial.
- Kebutuhan penghargaan – Setelah kebutuhan sosial terpenuhi, individu fokus pada ego-nya, status, harga diri, pengakuan bagi apa yang ia miliki, dan perasaan percaya diri dan prestise.
- Kebutuhan aktualisasi diri – Tingkat kebutuhan tertinggi adalah mencapai potensi penuh seseorang. Untuk melakukan ini, seseorang mengembangkan diri, berprestasi, dan memperoleh kemajuan tertentu di dalam hidupnya.
Definisi Motivasi
Berikut adalah definisi dari motivasi menurut para pakar di dunia.
Martin Covington :
“… deals with the why of behavior: Why for example, do individuals choose to work on certain tasks and not on others: why do they exhibit more or less energy in the pursuit of these tasks and why do some people persist until the task is completed, whereas others give up before they really starts, or in some cases pursue more elegant solutions long after perfectly sensible answers have presented theselves.”
Jere E. Brophy :
… a theoretical construct used to explain the initiation, direction, intensity, persistence, and quality of behavior, especially goal-directed behavior. Motives are hypotetical constructs used to explain why people are doing what they are doing.”
masih menurut Jere E. Brophy bahwa “… motivation is subjective and focused on the reasons behind our choices and actions.”
menurut Brophy, motivasi perlu dibedakan dengan tujuan maupun strategi. Ia memberi contoh, respon seseorang atas lapar (motivasi) adalah dengan pergi ke restoran (strategi) untuk mendapatkan makanan (tujuan).
Donna Walker Tileston :
“… motivation relates to the drive to do something. Motives are usually construed as relatively general needs or desires that energize people to initiate purposeful action sequences.
Motivasi dalam dunia kerja
Dalam dunia kerja, motivasi dibedakan menjadi 2 jenis motivasi yaitu :
- Motivasi Intrinsik
- Motivasi Ekstrinsik
Motivasi intrinsik seperti ; reward nyata seperti gaji, keamanan posisi, promosi, kontrak, lingkungan kerja, dan kondisi kerja. Sebagian besar dari reward nyata ini ada di level organisasi dan merupakan wewenang organisasi.
Motivasi intrinsik seperti ; reward yang bersifat psikologis seperti kesempatan menggunakan kemampuan, rasa tertantang untuk berprestasi, menerima pujian, pengakuan positif, dan diperlakukan secara baik. Reward psikologis berada dalam wilayah wewenang atasan, manager, supervisor.
Setelah membaca ulasan di atas, jika terjadi penurunan motivasi karyawan, penurunan gairah kerja karyawan apakah Training Motivasi selalu menjadi solusinya? ya tentu tidak ya, tetapi jika memang diperlukan training motivasi, maka sebaiknya juga dilakukan dengan terencana dengan baik.
Jika perusahaan Anda ingin mengadakan training motivasi, HRD Forum siap membantu perusahaan Anda. Silakan hubungi 08788-1000-100 atau email : Event@HRD-Forum.com atau via twitter @HRDForum
Terima Kasih & Salam HRD !