Tips Sukses Menghindari Selingkuh di Kantor
Tips Sukses Menghindari Selingkuh di Kantor
Kantor merupakan salah satu lokasi yang kerap mengundang orang untuk berselingkuh. Faktor penyebab utamanya karena frekuensi bertemu yang intens sering memicu kedekatan, kemudian hubungan terlarang tersebut pun bisa terjadi. Banyak pasangan yang telah menikah maupun masih berpacaran menghancurkan hubungannya karena terjebak perselingkuhan di kantor di mana mereka bekerja.
Lalu bagaimana agar Anda bisa terhindar dari perselingkuhan di kantor? Memang saat ini Anda mungkin bisa mengelak tidak akan melakukan hal itu. Namun kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok kan? Berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda lakukan.
1. Mengenakan busana yang sopan
Gaya berpakaian memang sering dianggap sepele oleh sebagian orang. Padahal gaya berpakaian bisa menjadi awal bencana. Sebaiknya gunakan pakaian yang sopan dan jangan terlalu terbuka atau fulgar. Anda tidak mau disebut sebagai ‘wanita penggoda’ kan? Pakaian dengan kerah terlalu rendah atau rok yang terlalu pendek bisa menyebabkan timbulnya pandangan-pandangan ‘nakal’ dari rekan kerja Anda. Jangan sampai reputasi Anda menjadi rusak hanya karena masalah pakaian.
2. Menghindari memulai aksi menggoda
Apabila Anda memang berniat untuk tidak berselingkuh, jangan pernah ‘bermain api’ dengan cara menggoda rekan kerja Anda dalam bentuk apapun. Walaupun hal tersebut hanya sekedar gurauan atau lelucon yang mengarah pada rayuan. Lalu jika lelucon tersebut dilontarkan oleh pihak lain, sebaiknya Anda diamkan saja dan tidak perlu dijawab atau diteruskan. Apabila ditanggapi bisa terus berkembang dan menjadi awal perselingkuhan. Selain itu, kontak fisik antar jenis juga sering terjadi di dalam kantor, misalnya merangkul atau memegang tangan yang tidak wajar.
3. Jangan menjadikan rekan kerja lawan jenis sebagai teman dekat
Banyak perselingkuhan yang dimulai dari pertemanan biasa yang awalnya sepele, seperti makan siang atau pulang bersama. Kedekatan ini memang alami terjadi. Kita memang harus mencari teman kerja yang menyenangkan, agar suasana kantor bisa terasa menyenangkan. Namun apabila Anda sudah memiliki pasangan, sebaiknya Anda jangan terlalu berhubungan dekat. Anda juga tidak perlu menceritakan masalah-masalah pribadi. Kedekatan secara emosional seperti itu bisa memicu perselingkuhan. Walaupun sudah akrab, Anda harus tetap menciptakan hubungan yang profesional.
4. Memasang foto keluarga di meja kerja
Salah satu cara agar Anda bisa selalu ingat dengan pasangan Anda atau keluarga ialah dengan cara memasang foto mereka di meja kerja Anda. Tentu saja foto-foto ini akan mengingatkan Anda kepada mereka, bahkan menghindari keinginan untuk berselingkuh. Tidak hanya foto, Anda juga bisa meletakkan benda-benda memorable di atas meja kerja.
Keempat cara di atas bisa Anda lakukan agar bisa menghindari perselingkuhan di kantor. Intinya semua hal memang bisa saja terjadi. Namun semuanya kembali lagi kepada diri Anda sendiri.
Yuuuk bagikan kepada rekan-rekan Anda semua, bagaimana caranya agar hidup kita berguna buat siapapun. Berguna untuk diri sendiri, keluarga dan orang tua serta orang lain.
Sebagai karyawan, manajemen, pimpinan atau pun pemilik perusahaan, kita harus terus tumbuhkan semangat membangun. Membangun diri kita masing-masing dengan landasan spiritual dan intelektual serta sosial.
Semoga artikel HRD ini bermanfaat buat rekan-rekan semuanya. HRD Forum akan selalu hadir dengan artikel-artikel lain yang tetap menarik untuk diikuti.
HRD Forum adalah konsultan HRD yang aktif memberikan pelatihan HRD kepada semua praktisi HRD di Indonesia. Melalui website www.HRD-Forum.com dan mailing-list Diskusi-HRD@yahoogroups.com semua kegiatan HRD Forum disampaikan.
Ingin melihat agenda training HRD Forum silakan KLIK Agenda Training HRD Forum
nice article
hubungan perselingkuhan di kantor2 memang seharusnya terjadi ,mengapa?
lingkungan kerja dalam bahasa Islam,ikhtilat,bercampur baurnya laki dan wanita pada tempat yang sama untuk waktu dalam seminggu berlangsung intens.
manajemen perusahaan juga tidak menerapkan aturan2 khusus yang memagari terjadinya perselingkuhan,dengan menganggap sepanjang kebutuhan pemenuhan target pekerjaan terselesaikan secara profesional,remunerasi dan reward/punishment terbatas pada profesi masing2,maka cukuplah sampai disitu.
namun,perlu diingat,pelakunya semua adalah orang,bukan robot,punya indera untuk menilai,punya hati untuk mempengaruhi,punya lisan untuk merayu juga.
apa yang terjadi ketika perselingkuhan di kantor menjadi kenyataan dimana pelakunya justru orang2 inti yang mendukung suksesnya perusahaan?
yang jelas ketika yang melakukan resign karena malu,maka itulah kerugian perusahaan,juga ketika belum sampai pemecatan tetapi diterbitkan peringatan SP,yang bersangkutan akan malu dan menjadi olok2 rekan kerjanya,terlebih jika pelakunya wanita yang bersuami,suaminya tidak terima lantas membuat keributan di kantor,HRD juga yang akan terlibat tentunya,tidak makan nangka tapi kena kotor getah2nya.
ada pengalaman ketika berkunjung satu kantor besar relasi di Jeddah,ini memberi contoh baik dari sisi penataan human resource,dimana blok laki2 terpisahkan dari blok wanita,bisa karena pada lantai yang sama tetapi terpisah partisi atau bisa karena pemisahan lantai.
yang jelas secara struktur organisasi memang per divisi ada laki dan wanita,tetapi posisi tempat kerjanya yang terpisah,lantas bagaimana koordinasi hasil kerja dikompilasi?
semua dikendalikan dengan saling berkirim email karyawan/ti atas nama perusahaan,dan bisa dimonitor apakah dalam komunikasi via email tersebut terselip hal2 pribadi antara person2 di divisi,jika terjadi maka via email juga dikirimkan pesan (lebih kepada teguran) dari atasannya karena email2 karyawan/ti tiap divisi bisa diperiksa atasannya,bahkan inter divisi juga.
saat penugasan keluar kantor,jika client yang akan ditemui wanita,maka perusahaan mengutus pejabat yang wanita juga,demikian sebaliknya.
kebersamaan bercampur hanya bisa terjadi ketika adanya event2 gathering misal,itupun kelompok laki dan wanita umumnya secara otomatis terbentuk sendiri.
setidaknya ini contoh mengelola SDM secara Islami,mestinya perusahaan2 berbasis syari’ah menjalankan konsep ini.
artinya perusahaan sudah bersistem agar tidak terjadi perselingkuhan di tempat kerja.
apakah ini sudah menjamin tidak terjadi perselingkuhan?
sama sekali tidak,karena pelaku2nya toh di luar masa jam kerja perusahaan tetap bisa membuka hubungan pribadi dengan fasilitasnya masing2,kembali lagi pada nawaitu masing2 tentunya,namun hal itu tidak bisa dilakukan semasa jam kerja,memakai fasilitas perusahaan,dan terjadi di dalam kantor.
ini sharing bahwa jika sistem dibuat,Insya Allah manusianya akan memenuhi aturan sesuai sistem,mereka yang melanggar hanyalah akan mematahkan dirinya sendiri ketika melawan sistem,baik sanksi perusahaan juga sanksi sosial dari para karyawan pasti ada.