Strategi Terkini untuk Meningkatkan Employee Engagement & Menemukan Talenta yang Tepat

Strategi Terkini untuk Meningkatkan Employee Engagement & Menemukan Talenta yang Tepat
Oleh: HRD Forum
Di era disrupsi digital dan ketidakpastian bisnis yang tinggi, dua tantangan utama yang dihadapi para praktisi Human Capital (HC) dan Human Resources Business Partner (HRBP) di Indonesia adalah: meningkatkan employee engagement secara berkelanjutan, dan menemukan serta mempertahankan talenta yang tepat. Dua hal ini saling terkait dan menjadi penentu utama produktivitas, inovasi, dan daya saing perusahaan.
Artikel ini membahas secara lengkap, sistematis, dan praktis tentang bagaimana perusahaan dapat meningkatkan keterikatan karyawan (employee engagement) sekaligus menemukan orang yang tepat (right people) untuk peran yang tepat.
🔹 Mengapa Employee Engagement Sangat Penting?
Employee Engagement bukan sekadar kepuasan kerja, melainkan keterikatan emosional, komitmen, dan rasa memiliki yang tinggi terhadap pekerjaan dan perusahaan. Penelitian dari Gallup menunjukkan bahwa organisasi dengan engagement tinggi memiliki:
-
Produktivitas 17% lebih tinggi
-
Profitabilitas 21% lebih tinggi
-
Turnover karyawan 24% lebih rendah
I. Strategi Meningkatkan Employee Engagement
1. Ciptakan Budaya Kerja yang Bermakna
Karyawan masa kini ingin lebih dari sekadar gaji. Mereka mencari makna dan tujuan (purpose). Maka:
-
Tautkan pekerjaan dengan visi dan misi organisasi
-
Komunikasikan dampak dari pekerjaan mereka terhadap pelanggan atau masyarakat
2. Kepemimpinan yang Inspiratif dan Empatik
Pimpinan yang terlibat langsung, terbuka, dan mendukung perkembangan individu adalah kunci engagement.
Latih para manajer untuk menjadi “people leader” bukan hanya “task manager”.
3. Pola Komunikasi yang Transparan dan Dua Arah
-
Bangun mekanisme feedback terbuka: townhall, pulse survey, one-on-one meeting
-
Tindak lanjuti hasil feedback secara nyata
4. Pengembangan Karier yang Jelas
Employee engagement tumbuh ketika karyawan melihat masa depannya di organisasi:
-
Sediakan jalur karier (career path)
-
Lakukan succession planning berbasis kompetensi
-
Tawarkan program pengembangan (coaching, mentoring, upskilling, certification)
5. Work-Life Integration dan Kesejahteraan Karyawan
Keseimbangan hidup dan kerja kini menjadi prioritas generasi kerja modern:
-
Terapkan flexible working arrangement (hybrid, remote, flexible hour)
-
Adakan program wellbeing: konseling, mindfulness, employee assistance program (EAP)
6. Recognition dan Reward yang Bermakna
Apresiasi bukan hanya dalam bentuk uang. Karyawan butuh pengakuan yang tulus dan personal:
-
Gunakan pendekatan reward & recognition berbasis data (performance analytics)
-
Sesuaikan penghargaan dengan preferensi generasi kerja (millennial & Gen Z)
II. Menemukan Orang yang Tepat (Right People in the Right Role)
1. Redefinisi “Right People”
Bukan hanya soal kompetensi teknis, tapi:
-
Cultural fit: nilai-nilai pribadi selaras dengan budaya perusahaan
-
Potential fit: kapasitas tumbuh dan beradaptasi di masa depan
-
Role fit: selaras dengan kekuatan unik dan preferensi gaya kerja
2. Gunakan Pendekatan Talent Intelligence
Integrasikan data dan insight untuk pengambilan keputusan:
-
Gunakan AI-assisted recruitment tools untuk mengurangi bias dan meningkatkan akurasi
-
Analisis data historis performa dan retensi untuk memetakan profil kandidat ideal
3. Bangun Employer Branding yang Autentik
Generasi muda memilih tempat kerja berdasarkan nilai dan pengalaman karyawan lain. Maka:
-
Optimalkan media sosial dan testimoni karyawan
-
Bangun reputasi perusahaan melalui platform seperti LinkedIn, Glassdoor, Jobstreet
4. Lakukan Structured Interview dan Assessment Center
Pastikan proses seleksi tidak hanya mengandalkan CV:
-
Terapkan behavioral interview dan situational judgment test
-
Gunakan assessment tools untuk mengukur motivasi, kognitif, dan agility
5. Kolaborasi HR & Hiring Manager dalam Rekrutmen
Libatkan user dalam setiap tahap:
-
Tentukan kriteria “must have” dan “nice to have” secara jelas
-
Lakukan kalibrasi profil bersama (job profile alignment)
6. Bangun Talent Pipeline Jangka Panjang
Jangan hanya “hire for now”, tapi juga “build for future”:
-
Terapkan program magang, management trainee, campus recruitment
-
Gunakan platform talent pool dan talent CRM untuk membina relasi dengan kandidat potensial
III. Sinergi Strategis: Engagement & Rekrutmen
Engagement dan rekrutmen bukanlah dua hal terpisah. Mereka saling mendukung:
-
Karyawan engaged = employer branding kuat = kandidat berkualitas tertarik
-
Rekrut kandidat tepat = lebih mudah membangun engagement sejak awal
Implementasi keduanya harus didorong oleh:
✅ Kepemimpinan yang pro-transformation
✅ Sistem HC yang agile dan berbasis teknologi
✅ Komitmen lintas fungsi untuk mendukung peran strategis HC
📌 Penutup: Saatnya Bergerak Maju
Meningkatkan employee engagement dan menemukan orang yang tepat bukanlah proyek sesaat, melainkan perjalanan jangka panjang. Dibutuhkan keberanian untuk mengubah cara kerja lama dan berinvestasi pada budaya, teknologi, dan kepemimpinan.
Bagi para praktisi HR, HC, dan HRBP di Indonesia, momentum ini adalah panggilan untuk menjadi agen perubahan—bukan hanya mengelola SDM, tetapi mengorkestrasi human capital sebagai keunggulan strategis organisasi.
Karena pada akhirnya, “Orang yang tepat, di tempat yang tepat, dengan keterikatan yang kuat” adalah fondasi utama transformasi bisnis masa depan.
Disajikan oleh: HRD Forum
Platform Profesional HR & Human Capital Indonesia
🌐 www.HRD-Forum.com