Istilah-Istilah dalam Business Continuity Plan (BCP)

0

Istilah-Istilah dalam Business Continuity Plan (BCP) yang Harus Kamu Ketahui

Business Continuity Plan (BCP) | Dalam dunia bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, memiliki rencana yang matang untuk menghadapi krisis atau gangguan menjadi hal yang sangat penting. Business Continuity Plan (BCP) adalah kunci untuk menjaga operasional perusahaan tetap berjalan meskipun terjadi bencana atau situasi darurat. Namun, untuk menyusun dan mengimplementasikan BCP dengan baik, pemahaman terhadap berbagai istilah yang terkait menjadi hal yang tak terelakkan.

Artikel ini akan membantu Anda mengenali dan memahami istilah-istilah penting dalam BCP, mulai dari Risk Assessment hingga Lessons Learned Review. Dengan memahami konsep-konsep ini, Anda dapat memastikan kesiapan organisasi dalam menghadapi tantangan, meminimalkan risiko, dan meningkatkan kemampuan untuk bangkit kembali pasca-krisis. Mari kita mulai eksplorasi ini untuk memperkuat fondasi keberlanjutan bisnis Anda!

1. Business Continuity Plan (BCP)

Dokumen strategi yang berisi langkah-langkah untuk memastikan kelangsungan operasional perusahaan dalam situasi darurat atau krisis.

2. Risk Assessment

Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi potensi risiko yang dapat mengganggu operasional bisnis.

3. Business Impact Analysis (BIA)

Analisis untuk menilai dampak gangguan pada operasional, finansial, dan reputasi perusahaan serta menentukan prioritas pemulihan.

4. Recovery Time Objective (RTO)

Batas waktu maksimum yang dibutuhkan untuk memulihkan fungsi operasional setelah gangguan.

5. Recovery Point Objective (RPO)

Toleransi maksimum terhadap kehilangan data yang diukur dari waktu sebelum terjadinya gangguan.

6. Disaster Recovery Plan (DRP)

Bagian dari BCP yang fokus pada pemulihan sistem teknologi informasi dan infrastruktur setelah bencana atau gangguan teknologi.

7. Crisis Management

Proses pengelolaan situasi darurat untuk meminimalkan dampak negatif pada operasional dan reputasi perusahaan.

8. Incident Response Plan

Rencana tindakan cepat untuk menangani insiden spesifik, seperti serangan siber atau kebocoran data.

9. Mitigation Strategies

Langkah-langkah yang dirancang untuk mengurangi risiko atau dampak dari potensi gangguan.

10. Contingency Planning

Rencana cadangan untuk mengantisipasi skenario risiko yang belum teridentifikasi sebelumnya.

11. Key Resources

Sumber daya penting yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasional, termasuk tenaga kerja, teknologi, dan data.

12. Stakeholder Communication Plan

Strategi komunikasi dengan pihak internal dan eksternal selama situasi krisis untuk menjaga kepercayaan dan transparansi.

13. Tabletop Exercise

Simulasi berbasis diskusi untuk menguji keefektifan BCP tanpa mengganggu operasional nyata.

14. Full-Scale Exercise

Simulasi penuh yang melibatkan seluruh tim untuk menguji seluruh aspek BCP dalam kondisi nyata.

15. Hot Site

Lokasi alternatif yang sudah siap digunakan untuk melanjutkan operasional bisnis dengan waktu pemulihan yang cepat.

16. Cold Site

Lokasi cadangan tanpa infrastruktur siap pakai, membutuhkan waktu lebih lama untuk pengaktifan kembali operasional.

17. Business Resilience

Kemampuan organisasi untuk beradaptasi dan bertahan menghadapi perubahan atau gangguan yang tidak terduga.

18. Maximum Tolerable Downtime (MTD)

Durasi maksimum gangguan yang dapat ditoleransi sebelum dampak negatif signifikan terjadi.

19. Emergency Response Team (ERT)

Tim yang bertanggung jawab menangani respons awal terhadap situasi darurat.

20. Plan Maintenance

Proses pembaruan dan penyempurnaan BCP secara berkala agar tetap relevan dengan kondisi bisnis terkini.

21. Critical Business Functions (CBF)

Fungsi-fungsi utama yang harus tetap berjalan untuk menjaga keberlangsungan bisnis.

22. Gap Analysis

Proses untuk mengidentifikasi celah antara kapasitas saat ini dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai kesiapan BCP.

23. Business Continuity Management (BCM)

Kerangka kerja yang mencakup semua aspek perencanaan, implementasi, dan pemeliharaan BCP.

24. Service Level Agreement (SLA)

Perjanjian antara perusahaan dan penyedia layanan untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang kritis selama krisis.

25. Resilience Metrics

Indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam menghadapi dan pulih dari gangguan.

26. Risk Appetite

Tingkat risiko yang dapat diterima oleh perusahaan sebelum mengambil langkah mitigasi.

27. Escalation Process

Prosedur untuk meningkatkan penanganan masalah ke tingkat yang lebih tinggi dalam hierarki organisasi.

28. Trigger Event

Kejadian spesifik yang memicu aktivasi BCP atau langkah darurat tertentu.

29. Compliance Audit

Proses pengecekan apakah dokumen dan implementasi BCP telah sesuai dengan standar atau regulasi yang berlaku, seperti ISO 22301.

30. Lessons Learned Review

Evaluasi pasca-krisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam implementasi BCP, sebagai bahan perbaikan di masa mendatang.

Memahami istilah-istilah ini membantu Anda dalam menyusun, menerapkan, dan mengelola BCP dengan lebih efektif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Open chat
Halo,
Ada yang bisa Kami Bantu?