Gairah Menurun, Apa Penyebabnya?
Gairah Menurun, Apa Penyebabnya?
Ternyata tugas HRD tidak melulu mengurusi lowongan kerja, lowongan kerja terbaru, info lowongan kerja, mengumpulkan lamaran kerja, jenjang karir, recruitment, training, penilaian kinerja, dan lain-lain. Ternyata HRD juga mempunyai tugas untuk terus meningkatkan motivasi kerja karyawan yang ada di dalam perusahaan.
Berbicara tentang motivasi kerja, kita akan berbicara tentang gairah kerja. Gairah kerja karyawan bisa naik dan juga bisa turun. Gairah kerja bisa naik turun dan tugas HRD adalah memonitor, memantau dan harus selalu berusaha agar gairah kerja karyawan selalu meningkat. Mengapa?
Jika gairah menurun dipastikan cepat atau lambat akan menurunkan tingkat produktifitas karyawan, yang ujungnya akan menurunkan produktifitas perusahaan bahkan performance perusahaan kemungkinan besar akan ikut turun. Ini Berbahaya ! Ketika gairah kerja menurun, mau tidak mau, seorang praktisi HRD harus sudah dapat mengetahuinya. Sehingga lebih cepat dalam mengambil tindakan apa yang harus dilakukan agar gairah yang menurun tersebut dapat ditingkatkan.
Jika kita berbicara tentang gairah kerja yang menurun, sebagai praktisi HRD kita harus mengetahui apakah faktor yang menjadi pencetus gairah menurun? apa saja itu? ternyata dari hasil pengematan dan pengalaman, banyak faktor yang dapat menjadi pencetus menurunnya gairah kerja karyawan, diantaranya :
- Suasana Kerja yang tidak nyaman : suasana kerja yang tidak nyaman dapat menjadi salah satu pencetus menurunnya gairah kerja karyawan, suasana kerja yang mencekam, penuh ketegangan, penuh intrik, tidak bersahabat, panas membara, saling menjatuhkan dapat menjadi faktor yang menyebabkan menurunnya gairah kerja karyawan. Bagaimana solusinya? ciptakan suasana kerja yang profesional, hangat, nyaman dan kondusif.
- Rekan Kerja yang tidak bersahabat : rekan kerja yang terlalu egois, tidak menghormati rekan kerja yang lain, menjatuhkan rekan kerja lainnya, bergaya bos, usil, kasar, tukang fitnah, dll dapat menjadi faktor pemicu menurunnya gairah asmara opss maksudnya gairah kerja. Bagaimana solusinya? Ciptakan suasana kekeluargaan, libatkan dalam kegiatan secara group, sesekali adakan pelatihan team building, motivation building, positive mindsetting, dsb. Dalam case ini pimpinan diminta peranannya yang lebih untuk bertindak sebagai leader yang mampu mempersatukan seluruh anggota teamnya.
- Atasan yang Kasar, Pemarah dan Egois : atasan seperti ini mampu membuat gairah kerja karyawannya menurun drastis, karyawan akan takut berada di kantor atau di dekat atasan seperti ini, sehingga otomatis gairah kerja akan menurun. Dalam kondisi seperti ini pikiran karyawan adalah ingin cepat-cepat pulang, atau ingin cepat-cepat menghindar dari atasan seperti ini. Bagaimana solusinya? Atasan agar dapat menjadi pimpinan, leader dan bapak yang baik. Mampu membangun team yang baik dengan cara bertindak sebagai atasan yang profesional.
- Pekerjaan yang monoton : Pekerjaan yang monoton dapat menjadi pemicu menurunnya gairah kerja karyawan. Solusinya? kalau pekerjaannya diubah tidak mungkin ya? nah pekerjaan yang monoton dapat disiasati dengan sesekali diadakan kegiatan yang menyegarkan, fresh dan berbeda. Pengaturan tata letak ruangan juga boleh sesekali diubah.
- Jarak kantor – rumah : Jarak rumah ke kantor yang sangat jauh, dapat menjadi pemicu turunnya gairah bekerja bagi sebagian karyawan. Berangkat dari rumah pukul 5 pagi, agar dapat sampai di kantor tepat pukul 9 pagi, kemudian pulang pukul 5 sore dan baru tiba dirumah pukul 9 malam, begitu rutinitasnya setiap hari. Cepat atau lambat faktor jarak rumah ke kantor yang sangat jauh dapat mennurunkan gairah kerja karyawan. Solusinya? kita jawab masing-masing saja ya….
- Masih banyak faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu turunnya gairah kerja karyawan diantaranya : Jenjang Karir, besar kecilnya gaji, management style, sisdur dalam perusahaan, office politic, dan lain.lain
Ingin memberikan tambahan, komentar atau sharing pengalaman anda tentang gairah kerja yang menurun? silakan post di kotak komentar di bawah.
Sampai jumpa di artikel HRD lainnya, terima kasih sudah memilih HRD Forum.
salam,
Bahari Antono