Organizational Culture in word collage
Organizational Culture in word collage

Apa yang Dimaksud Budaya Kerja?

Pada dasarnya di tiap-tiap perusahaan atau dimana saja orang-orang bekerja, ada yang namanya budaya kerja. Budaya kerja akan tercermin pada perilaku para karyawannya, orang-orang yang terlibat di dalamnya, peraturan-peraturannya, maupun kebijakan-kebijakannya. Namun apa sebenarnya budaya kerja itu?

Menurut Schein (1992), budaya kerja adalah:

“A pattern of shared basic assumption that the group learned as it solves its problems of external adaptation and internal integration, that has worked well enough to be considered valid and, therefor, to be taught to new members as the correct way to perceive, think, and feel in relation to those problems. “

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya kerja adalah kumpulan dari asumsi-asumsi dasar yang dipelajari sebagai hasil dari memecahkan masalah yang ada di luar maupun di dalam perusahaan dalam proses penyesuaian.

Budaya kerja timbul akibat hasil belajar bersama antar anggota yang dirasa merupakan jalan yang benar untuk memahami, berpikir, dan merasakan satu sama lain agar bisa memecahkan masalah yang ada.

Schein sendiri membagi budaya kerja menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1.        Perilaku dan Artifact

Perilaku adalah tingkatan yang mudah sekali terlihat, seperti perilaku otoriter, luwes, maupun perilaku yang keras. Perilaku yang ada pada karyawan atau anggota dalam perusahaan dapat mencerminkan nilai-nilai tertentu.

2.        Nilai-nilai

Berbeda dengan tingkat perilaku dan artifact, nilai-nilai tidak terlihat, hanya saja nilai-nilai bisa terungkap melalui pola-pola tertentu. Misalnya saja nilai keterbukaan bisa terungkap dari perilaku yang mau mendengarkan segala kritik dan saran. Atau misal nilai hemat bisa terungkap dari bekerja dengan menggunakan kertas seminimal mungkin.

3.        Keyakinan

Tingkat keyakinan ini memang tingkat yang paling dalam dibandingkan kedua nilai di atas. Di samping tingkat ini tidak mudah dilihat, keyakinan juga terdiri dari berbagai asumsi dasar. Misalkan orang yang punya nilai kepercayaan akan punya prioritas tinggi yang akan terungkap dalam perilakunya, yakni seperti mudah percaya pada orang lain.

Selain Schein, Tosi, Rizzo, Carroll (1994) juga menjelaskan tentang pengertian budaya kerja. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll, budaya kerja adalah

“ … the patterned way of thinking, feeling, and reacting that exist in a organization or its subsectors. It is the unique “mental programming” of that organization, which is a reflection of its modal organization personality.”

Hampir sama dengan Schein, namun Tosi, Rizzo, Carroll lebih berbicara mengenai budaya kerja sebagai cara berpikir, merasakan, bereaksi pada pola-pola tertentu yang sudah ada di dalam organisasi.

Nah itulah dua perspektif mengenai pengertian budaya kerja. Semoga dapat membantu Anda untuk lebih memahami apa itu budaya kerja.

Sekarang bagaimana dengan budaya perusahaan di perusahaan Anda? apa pengaruh budaya perusahaan terhadap performance perusahaan? Ada pengaruhnya atau tidak?

Nantikan Artikel HRD Forum berikutnya. Terima Kasih dan salam HRD Forum.

Salam Komunitas HRD Forum, Komunitas HRD terbesar di Indonesia.

@HRDForum – 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Open chat
Halo,
Ada yang bisa Kami Bantu?